BANDUNG – Wakil ketua Komisi II DPRD Jawa Barat (Jabar) Lina Ruslinawati menyatakan, perlu adanya anggaran untuk mengantisipasi penambahan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Hal itu mengingat masih adanya kasus PMK yang menyerang ternak sapi di sejumlah daerah di Jabar.
Lina memgakui untuk penanganan PMK, telah ada atensi dari Pemerintah Pusat dalam pos anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Namun untuk mengantisipasi wabah itu, alangkah baiknya ada antisipasi dalam APBD Provinsi Jabar,” politisi partai Gerindra tersebut belum lama ini.
Menurut Lina dalam Perubahan APBD Provinsi Jabar tahun 2022 ini anggaran untuk antisipasi PMK, bisa dialokasikan dalam kegiatan rutin di Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan melalui program pengendalian kesehatan hewan.
“Anggaran program tersebut, sangatlah tepat untuk ditambah,” ujarnya.
Lina berharap wabah PMK di Jabar, dapat dituntaskan tahun ini, sehingga produksi daging yang saat ini mencapai 1,11 juta ton tidak memgalami penurunan.
Jika kasus PMK dapat dituntaskan produksi susu yang saat ini realisasinya mencapai 283,3 ribu ton dapat ditingkatkan jumlahnya.
Lina menyebut kejadian PMK di sektor peternakan menjadi gangguan untuk peningkatan produksi susu.
“Target produksi susu tahun 2022 sebesar 372,4 ribu ton, saat ini realisasinya baru mencapai 283,3 ribu ton,” pungkas Lina.