JAKARTA – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa menugaskan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (“PT INTI (Persero)”) untuk menyuplai belanja produk dan solusi demi menggenjot tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor pertahanan pada tahun anggaran 2023. Hal tersebut mengingat belanja pemerintah saat ini mayoritas masih berasal dari pengadaan luar negeri.
“Alhamdulillah kami mendapat mandat untuk meningkatkan TKDN pertahanan sekaligus ambil bagian dalam mewujudkan kemandirian industri dalam negeri,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, Kamis (10/11).
Keterlibatan PT INTI (Persero) dalam agenda TNI untuk menekan angka belanja luar negeri itu merujuk pada Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor SP/127/XII/2020/DJPOTPT yang menjadi dasar bahwa perusahaan pelat merah tersebut secara resmi terdaftar serta memenuhi syarat sebagai industri pertahanan untuk produk dan jasa pemeliharaan pertahanan serta keamanan peralatan. Hal itupun selaras dengan komitmen TNI untuk menekan angka ketergantungan impor, sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Komitmen tersebut pun telah diinisiasi melalui pertemuan yang diadakan Kamis, 15 September 2022, di Kantor Sub Detasemen Markas Besar TNI. Pada momen yang dihadiri oleh pejabat teras Markas Besar TNI dan PT INTI (Persero) tersebut, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa secara langsung menugaskan PT INTI (Persero) untuk dapat menyokong upaya peningkatan TKDN sektor pertahanan melalui inovasi produk dan solusi bermuatan kandungan lokal yang tinggi, sekaligus mendigitalisasi proses yang berjalan di TNI.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya