Dimana harapannya, mampu menyerap tenaga kerja secara optimal di Jawa Barat. Contohnya kata Nining, dalam lima tahun terakhir telah masuk investasi sekitar Rp658 triliun. Nilai tersebut nyatanya mampu menyerap 653 ribu tenaga kerja.
“Ini sebanding Rp1 triliun, 1050 orang reratanya. Valid datanya. Kami optimis bila kita teruskan mekanisme investasi yang dibangun selama ini, akan meningkatkan tenaga kerja,” imbuhnya.
Hanya saja kata dia, guna mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja. Pendidikan dan vokasi harus ditingkatkan, sesuai kebutuhan investor. Maka dari itu Pemprov Jabar melakukan kolaborasi bersama stakeholder, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tapi jangan lupa kita harus meningkatkan daya saing. Oleh karena itu vokasi, pendidikan, itu menjadi perhatian kita juga. Kami aktif mendekati beberapa organisasi yang berminat dalam pendidikan dan vokasi, untuk membantu kami membuat peta jalan, rencana membangun pendidikan dan vokasi yang benar. Ternyata banyak yang sudah berminat,” ungkapnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono menyampaikan hal senada. Membangun kemitraan dalam pengembangan pendidikan dan vokasi bahkan telah terbukti, salah satunya di Jababeka. Dimana lulusan salah satu sekolah di kawasan tersebut diserap semua oleh perusahaan.
Dia meyakini, dengan banyaknya investor dan tenaga kerja yang terserap. Maka secara tidak langsung akan mengendalikan inflasi, karena daya beli masyarakat terjaga. Dia berharap, gelaran WJIS ini dapat menangguk investasi sebanyak-banyaknya di Jawa Barat.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya