Usaha Kuliner terkena dampak penyebaran PMK

- Publisher

Jumat, 23 September 2022 - 10:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya

Pedagang menyiapkan bakso kepada pelanggan di warung Bakso Remaja, Kartopuran, Kecamatan Serengan Solo, Selasa (20/11). Naiknya harga daging sapi membuat pedagang terpaksa ikut menaikkan harga bakso dari Rp8.500 menjadi Rp9.000 per porsi.

JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya Pedagang menyiapkan bakso kepada pelanggan di warung Bakso Remaja, Kartopuran, Kecamatan Serengan Solo, Selasa (20/11). Naiknya harga daging sapi membuat pedagang terpaksa ikut menaikkan harga bakso dari Rp8.500 menjadi Rp9.000 per porsi.

BANDUNG – Sejumlah pengusaha kuliner di Kota Bandung terkena dampak akibat penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak terhadap kelangsungan usahanya.

Para pengusaha sangat berharap pada pemerintah agar segera mengoptimalkan pencegahan penyebaran virus tersebut karena sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang menjadi konsumen daging hewan, utamanya untuk jenis daging sapi dan daging kambing atau domba.

Salah satunya di utarakan Heny (45) pemilik tempat makan di Cikutra Kita Bandung, Jumat (23/9/2022).

Menurut dia, isu infeksi PMK membuat konsumen khawatir. Sehingga, pesanan makanan berbahan daging pun berkurang akibat konsumen takut terinfeksi.

“Masakan berbahan daging sapi dan domba mulai minim peminat,” ujar dia.

Pembeli, ucap dia, sekarang lebih memesan sayuran, jamur dan ikan. Jika kondisi ini tak ada perubahan, dia khawatir berdampak tak baik dalam berjualan.

Baca Juga :  POCO Hadir di Bandung, Fearless Roadshow 2023 Mendorong Anak Muda Buat Berani, Berbeda, dan Mendobrak

Ia mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus PMK hewan ternak.

“Semoga kasus PMK hewan ternak berlalu dan usaha kembali normal,” ujarnya.

Hal sama disampaikan pebisnis hewan ternak, Dafo kepada wartawan mengaku PMK berdampak terhadap sepinya pendapatan.

“Biasanya saya bisa menutupi 2-4 ekor sapi dan domba pesanan dari konsumen. Sekarang, seekor pun tak ada yang pesan,” ujarnya.

Berita Terkait

KAI Sebut Layanan Kereta Luxury dan Panoramic Semakin Diminati Masyarakat
Kepala Jasa Raharja Bogor Kunjungi Kantor Samsat Wilayah Kerja, Bahas Pemutihan Pajak Jawa Barat
Jasa Raharja dan RSUD Kabupaten Subang Tandatangani Komitmen Bersama Kepatuhan membayar Pajak Kendaraan Bermotor
Jasa Raharja Turut Dalam Sosialisasi Program Relaksasi Pemutihan Denda PKB dan Denda SWDKLLJ
Jasa Raharja Sukabumi Bersama Dengan Mitra Kerja Laksanakan Kegiatan Survey Daerah Perlintasan Kereta
Bantuan Tanggap Darurat Bencana Gempa Kertasari Wujud Kepedulian Jasa Raharja Melalui Program TJSL
Insan Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi LakukanSosialisasi Pemutihan Pajak
Jasa Raharja Bersama Tim Pembina Samsat Kabupaten Bandung Barat Sosialisasi Pemutihan Denda Pajak PKB dan SWDKLLJ di Kota Baru
Tag :

Berita Terkait

Senin, 2 September 2024 - 14:45 WIB

Jasa Raharja Karawang Sosialisasi Aplikasi JR Safety Road di TJForge Indonesia

Rabu, 28 Agustus 2024 - 11:09 WIB

Jasa Raharja Jabar Dan Samsat Pangandaran Gelar Operasi Gabungan

Senin, 26 Agustus 2024 - 12:15 WIB

Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi Evaluasi Rapat FKLLAJ

Jumat, 23 Agustus 2024 - 14:20 WIB

Jasa Raharja Lakukan Survey Kebenaran Kasus Kecelakaan Di Kawasan Pangalengan

Rabu, 21 Agustus 2024 - 12:50 WIB

Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak, Tim Pembina Samsat Cibadak Kabupaten Sukabumi Gelar Opsus

Rabu, 14 Agustus 2024 - 13:37 WIB

Puluhan Kendaraan Terjaring Razia Pajak Kendaraan Bermotor di Rancaekek

Selasa, 13 Agustus 2024 - 11:11 WIB

Tim Pembina Samsat Rancaekek Gelar Operasi Gabungan Optimalkan Kepatuhan Warga Dalam Membayar Pajak

Senin, 12 Agustus 2024 - 14:03 WIB

Jasa Raharja Laksanakan Program FKLL Di Polres Cimahi

Berita Terbaru