“Ini sampahnya bisa jadi briket, sehingga bersih di lingkungan dan briketnya bisa dijual untuk mengganti batu bara yang biasa dipakai untuk memanaskan mesin atau alat di pabrik-pabrik yang jumlahnya ribuan. Sekitar 60 persen industri di Indonesia adanya di Jabar,” jelas Ridwan Kamil.
Menurutnya, hadirnya inovasi pengolahan sampah ini merupakan bentuk kontribusi anak bangsa terhadap persoalan lingkungan apapun jabatan dan institusinya.
“Saya kira ini adalah kontribusi setiap anak bangsa apapun jabatan dan institusinya selama cinta Tanah Air kita buktikan apapun masalah bisa diselesaikan, mari kita bersemangat berkontribusi,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk itu, Pemda Provinsi Jabar akan memproduksi massal alat pengolahan sampah tersebut secara bertahap.
“Jadi atas nama Pemprov Jabar saya berterima kasih dan tugas kami akan memperluas inovasi temuan ini menjadi solusi yang masif dalam hitungan waktu yang tidak terlalu lama,” kata Kang Emil.
Di tempat yang sama, sang inisiator Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo berharap alat tersebut menjadi alternatif solusi terhadap masalah lingkungan khususnya sampah.
“Mudah-mudahan ini adalah alternatif solusi bagi persoalan sampah,” ujar Kunto.
Penemuan alat pengolah sampah tersebut juga disebutnya sebagai bentuk sumbangsih kepada masyarakat Jabar di awal 2023.
“Kebahagiaan saya di awal tahun ini menyumbangkan ke masyarakat sebagai partisipasi saya atas persoalan sampah. Mudah-mudahan ini jadi solusi yang baik yang saya inisiasi,” ujar Pangdam.
Halaman : 1 2