BANDUNG – Pemerintah provinsi jawa barat menyiapkan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) khusus nelayan berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu selama 4 bulan. Sebanyak 35 ribu nelayan lebih akan mendapatkan bantuan tersebut dengan kategori buruh nelayan dan nelayan yang memiliki kapal dengan tonase dibawah 30 gross tonage (GT).
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum usai memimpin rapat koordinasi pemberian BLT khusus kepada nelayan di Gedung Sate Bandung Jawa Barat, Selasa (20/09).
Rakor tersebut dilakukan agar pemberian BLT tepat sasaran terutama kepada nelayan yang masuk ke kategori buruh nelayan serta nelayan dengan kepemilikan kapal dibawah 30 GT.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari 154 ribu nelayan yang ada di jawa barat diperkirakan sebanyak 35 ribu nelayan yang akan menerima BLT dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria yang diharapkan.
Menurut Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum BLT yang akan diberikan sebanyak Rp 600 ribu atau Rp 150 ribu selama 4 bulan dalam bentuk tunai.
“Sudah diputuskan kemarin pak gubernur angkanya Rp 500 ribu sekarang sudah naik sebanyak Rp 600 ribu, dikasih sebesar Rp 150 ribu perbulan sebanyak 4 bulan jadi Rp 600 ribu. Awalnya mau dikasih ke ini atau ke itu tapi supaya tidak ribet jadi akan dikasihkan Rp 150 ribu perorang nelayan dalam bentuk tunai.ini bentuk perhatian pemprov “, ujar Uu.
Selain memberikan BLT untuk jangka pendeknya, pemerintah provinsi juga mendorong agar pihak BUMN seperti Pertamina dan BPH Migas bisa menyediakan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) lebih banyak di pesisir pantai sekitaran dermaga atau pelabuhan.
“Ini karena selain dihadapkan kenaikan bbm saat ini jumlah spbn juga masih terbatas sehingga nelayan perlu menempuh jarak jauh untuk mendapatkan bahan bakar seperti solar atau pertalite”, ungkap Uu.