GARUT – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba dan babi di Indonesia menyebabkan berbagai dampak kerugian bagi para peternak, salah satunya kerugian ekonomi.
Adapun Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Nasional Letnan Jenderal TNI Suharyanto menekankan lima strategi utama penanganan wabah PMK, mulai dari testing, melakukan biosecurity, pengobatan, vaksinasi serta potong bersyarat.
Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang turut terpapar wabah PMK, khususnya Kabupaten Garut. Satgas PMK meninjau dan berdiskusi langsung dengan para peternak sapi perah di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang terkait kendala yang dihadapi serta optimalisasi penerapan lima strategi utama penanganan PMK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Komar, salah satu peternak di Desa Cikandang mengungkapkan bahwa para peternak di Desa Cikandang telah melakukan testing pada sapi perah dan langsung melakukan pengobatan secara tradisional jika menemukan gejala sapi perah yang terpapar PMK.
“Waktu masih awal wabah PMK menyebar, kami langsung melakukan pengobatan tradisional menggunakan racikan kunyit, gula merah dan lemon untuk dikonsumsi oleh sapi perah. Kemudian dilanjutkan dengan tindakan dari dokter hewan,” ujar Komar di Taman Teknologi Pertanian Cikandang, Garut, Jawa Barat, Kamis (20/10).
“Kami juga melakukan pemotongan sapi perah untuk mencegah penularan serta agar tidak mubazir sehingga daging sapi masih bisa diolah dan dijual kembali sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tambahnya.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya