Rivan berpandangan, komitmen-komitmen mendasar tersebut akan berdampak besar
dalam menjaga keberlangsungan pariwisata Indonesia. Untuk itu, dia mengajak
semua pihak untuk membentuk safety supporter community guna mewujudkan jalan, kendaraan, dan manusia yang berkeselamatan. “Kita adalah bagian dari cerita yang sedang kita tulis di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini,” ungkapnya.
Menurut Rivan, kolaborasi semua pihak penting dilakukan sehingga berbagai upaya
perbaikan dan peningkatan di sektor pariwisata Indonesia akan mudah dicapai.
”Mari kita bersatu dalam menjaga dan memajukan pariwisata khususnya di TamanNasional Bromo Tengger Semeru,” imbuh Rivan.
Sementara itu, Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Firman Shatyabudi, mengatakan bahwa angkutan darat di wilayah Bromo memiliki peran dominan dibandingkan dengan jenis angkutan umum lainnya.
“Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran para operator Jeep dalam mendukung industri pariwisata di objek wisata ini,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Firman memberikan imbauan kepada para operator angkutan wisata di Bromo Tengger agar memprioritaskan keselamatan sebagai hal yang utama dalam menjalankan usaha mereka.
“Dengan begitu, akan semakin meningkatkan daya tarik destinasi wisata Bromo baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Firman menyampaikan, bahwa keselamatan adalah kunci utama dalam menjaga reputasi dan keberlanjutan pariwisata suatu daerah.
“Dengan perhatian dan komitmen kuat terhadap keselamatan, para operator angkutan pariwisata di wilayah Bromo dapat memastikan bahwa pengalaman wisata para pelanggan mereka tetap aman dan nyaman, sehingga mendorong pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan di wilayah ini,” imbuhnya.
Editor : Dhardiana
Sumber Berita : Humas Jasa Raharja Jabar
Halaman : 1 2