KAB. SUMEDANG — Ketahanan pangan menjadi urutan pertama dalam empat plus satu strategi pembangunan di Kabupaten Sumedang yang dikenal dengan “Opat Masagi Kalima Pancer”.
Demikian dikatakan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir saat memberikan arahan Temu Teknis Perwujudan Pertanian Kuat (Kreatif, Unggul Akseleratif dan Tangguh) bersama para penyuluh pertanian, kelompok tani, serta unsur UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan se-Kabupaten Sumedang di Geotheater Rancakalong, Selasa (14/02).
“Pertama ketahanan pangan daerah. Kedua hilirisasi industri dan agrobisnis. Ketiga digitalisasi ekonomi. Keempat akselerasi Sumedang sebagai Kabupaten Pariwisata. Pancer-nya adalah crosscutting antara seluruh SKPD. Tidak boleh egosektoral untuk menangani kemiskinan dan stunting. Jadi lima hal tadi harus jadi panduan kita dalam berpikir, bersikap dan bertindak,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Bupati, program ketahanan pangan daerah yakni dengan cara mengikhtiarkan ketersediaan pangan di saat kekhawatiran kekurangan pangan dunia ini.
“Pangan dunia semakin berkurang. Dikhawatirkan beberapa negara akan kelaparan karena perubahan cuaca yang tidak menentu. Ketika global seperti itu, Sumedang siap menghadapi,” tuturnya.
Adapun upayanya, lanjut Bupati, ialah mengubah ‘mindset’ para petani supaya menemukan cara-cara baru, kreatif, inovatif, bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
“Diubahnya dengan Sekopi Cinta yakni Sekolah Petani Gapai Impian dan Cita-cita,” kata Bupati
Dikatakan Bupati, setelah mindset-nya diubah dan lebih maju lagi, selanjutnya para petani diberikan keterampilan teknis.
Halaman : 1 2 Selanjutnya