Bingung Hitung Tagihan Listrik? Begini Cara Mudahnya!

- Publisher

Kamis, 17 April 2025 - 11:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ilustrasi Pengisian Token Listrik Rumah

Foto: Ilustrasi Pengisian Token Listrik Rumah

BANDUNG – Setiap awal bulan, pelanggan listrik pascabayar akan menerima tagihan atas pemakaian listrik di bulan sebelumnya. Namun, tak sedikit yang masih bertanya-tanya: “Kenapa ya tagihan bulan ini lebih besar, padahal pemakaiannya terasa sama?”

Tenang, jawabannya bisa ditemukan dengan memahami cara menghitung tagihan listrik secara sederhana. Dengan mengetahui cara kerja perhitungan tagihan dan memanfaatkan fitur-fitur digital dari PLN, pelanggan bisa lebih bijak mengatur konsumsi dan anggaran rumah tangga.

Tagihan listrik pascabayar ditentukan oleh dua komponen utama: besarnya pemakaian listrik (kWh) dan golongan tarif pelanggan. Selain itu, ada beberapa komponen tambahan seperti Pajak Barang Jasa Tertentu (PBJT) yang ditentukan oleh pemerintah daerah, dan biaya administrasi tergantung saluran pembayaran (bank, e-wallet, PPOB, marketplace). Sebagai contoh, pada bulan Januari dan Februari 2025, pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA menerima diskon tarif listrik 50% dari pemerintah. Diskon ini dihitung dalam tagihan bulan Februari dan Maret.

Namun, pada tagihan April (untuk pemakaian Maret), diskon tersebut tidak lagi berlaku, sehingga meskipun pemakaian sama, tagihan bisa terasa lebih tinggi.

Baca Juga :  Tim Pembina Samsat Kota Bogor Sosialisasi Pajak Kendaraan Bermotor

Cara Menghitung Biaya Tagihan Listrik

Berikut ini langkah-langkah mudah untuk menghitung tagihan listrik secara mandiri:

1. Cek golongan tarif:
Misalnya, rumah tangga 1.300 VA → tarif Rp1.352/kWh

2. Daftar alat listrik dan durasi pemakaiannya:
Mesin cuci (350W) → 2 jam/hari → 700 Wh
Kulkas (350W) → 24 jam/hari → 8.400 Wh
TV (80W) → 5 jam/hari → 400 Wh
Total pemakaian harian: 9.500 Wh = 9,5 kWh

Penulis : Adi

Editor : Shireni

Berita Terkait

168 Ribu Pelanggan Gunakan Kereta Api pada masa libur panjang waisak dari Daop 2 Bandung
Penumpang KA Commuter Line Garut Malah Diinterogasi Petugas Dianggap Penumpang Liar
Laptop Merah Putih: Kolaborasi ITB, Axioo, dan Intel Menuju Kemandirian Teknologi Nasional
UMKM Fesyen Binaan Bank Indonesia Jawa Barat Siap Go Global
Daop 2 Bandung Operasikan 24.508 Perjalanan Kereta Api Pada Triwulan 1 2025
Keikutsertaan KB Jadi Syarat Penerima Bantuan Pemerintah
CEO Rajeev Sethi Perkenalkan Identitas XLSMART: “Bersama, Melaju Tanpa Batas”
Mengenal Dirham dan Dinar: Mata Uang pada Zaman Rasulullah SAW dan Relevansinya di Masa Kini

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 15:37 WIB

Ahok menjadi dosen tamu SBM ITB, bahas karakter pemimpin ideal masa kini

Kamis, 15 Mei 2025 - 18:49 WIB

Pilrek UPI: Prof. Didi Sukyadi Terpilih Jadi Rektor UPI 2025–2030

Selasa, 6 Mei 2025 - 15:18 WIB

Laptop Merah Putih: Kolaborasi ITB, Axioo, dan Intel Menuju Kemandirian Teknologi Nasional

Senin, 5 Mei 2025 - 21:31 WIB

Ketua Panitia Pilrek UPI: Tiga Besar Calon Rektor UPI Ditetapkan, Public Hearing Digelar 8 Mei

Senin, 5 Mei 2025 - 11:41 WIB

Salah Satu Terduga Joki Terdaftar Mengikuti UTBK di Unpad

Senin, 28 April 2025 - 20:08 WIB

Mei Ini Pemprov Jabar Bakal Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Ini Alasannya…

Minggu, 27 April 2025 - 13:18 WIB

75 Tahun Indonesia – Thailand: Batagor dan Tomyum Adu Kelezatan di Pendopo Kota Bandung

Sabtu, 26 April 2025 - 18:14 WIB

Memperjuangkan Kemerdekaan Palestina Adalah Janji Sejak KAA 1955

Berita Terbaru

Chat Icon