“Mohon doa restu pada masyarakat, supaya bisa meningkatkan pendapatan untuk pembangunan yang merata. Supaya semua sektor bisa dibangun. Mengimbau kepada masyarakat, bahwa pajak yang dibayarkan adalah untuk pembangunan daerah. Sadar pajak masyarakat akan membantu pemerintah dalam merealisasikan pembangunan,” pintanya.
Deviden dari BUMD Menurun
Kendati pendapatan volume APBD-P 2023 dipastikan naik, Husin tidak menampik bahwa terjadi penurunan pemasukan dari kanal lain, yakni BUMD. Dua BUMD andalan Pemprov Jabar, yaitu Bank BJB dan Migas Utama Jabar (MUJ) telah dipastikan akan mengurangi kontribusi deviden pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab turunnya deviden dari BUMD sambung Husin, di antaranya seperti Bank BJB. Terjadi penurunan akibat adanya kenaikan suku bunga, yang membuat beban mereka menjadi lebih besar, sehingga mengurangi pendapatan mereka.
Sedangkan MUJ tambah dia, penurunan deviden akibat membengkaknya pengeluaran mereka untuk melakukan pemeliharaan terhadap pipa kilang minyak tempat produksi. Sehingga mau tak mau, mengurangi pendapatan dan berdampak dengan turunnya kontribusi bagi APBD Pemprov Jabar.
“Ada sektor yang harus kita akui itu bagian dari strategi dalam meningkatkan pendapatan. Menurun itu di deviden Bank BJB. Turun agak signifikan, dulu 2022 Rp405 miliar, sekarang Rp375 miliar. Kemudian di Migas Utama Jabar. Deviden menurun karena investasi, tadinya Rp105 miliar. Sekarang jadi Rp44 miliar. Ada investasi pemeliharaan. Tapi diprediksi normal kembali, bahkan bisa lebih sampai 10 persen di 2024,” terangnya.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya