BANDUNG – Juni, telah ditetapkan menjadi peringatan Bulan Bung Karno, karena memuat beberapa tanggal penting akan sosok Proklamator Indonesia ini.
Pertama, beliau lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Kemudian wafat pada 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta di usia 69 tahun. Lalu Pancasila yang diprakarsainya juga dilahirkan pada 1 Juni, merujuk hasil sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).
Lahir dengan nama Kusno, dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Seiring berjalannya waktu, ketika berusia enam tahun dan sering sakit-sakitan. Orangtuanya akhirnya memutuskan mengubah namanya menjadi Soekarno. Mulai dari sini, menjadi momentum titik balik hingga akhirnya Bung Karno diakui oleh seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terang-terangan mengakui mengagumi sosok Soekarno, karena menurutnya layak menjadi suri tauladan bagi anak bangsa dalam membangun Indonesia. Sepak terjangnya melawan kependudukan penjajah secara diplomatis membuahkan hasil, dimana pada 17 Agustus 1945 Indonesia dinyatakan merdeka dan diakui oleh dunia.
“Bung Karno adalah bapak bangsa, teladan bangsa. Saya adalah orang yang sangat mengagumi sosoknya. Orang pintar, cerdas, bapak bangsa, proklamator, lulusan ITB juga,” ujar Emil di Gedung Sate baru-baru ini.
Melalui kekaguman ini pula Emil berinisiatif membangun patung Soekarno di situs Penjara Banceuy, Jalan ABC, kala menjabat sebagai Wali Kota Bandung pada 2015 silam. Patung yang menggambarkan Bung Karno tengah duduk sembari memegang sebuah buku dan pena menunjukkan, dinginnya dinding penjara tidak menciutkan nyalinya untuk berjuang melawan penjajah.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya