Terkait hal ini, Pemerintah melalui Kantor Staf Presiden berharap dengan adanya kolaborasi antara BSSN, PT INTI (Persero), dan pihak terkait lainnya itu akan membentuk sebuah kekuatan dan kemandirian terhadap keamanan siber oleh badan dan perusahaan dalam negeri.
Apalagi, BSSN mencatat bahwa setidaknya telah terjadi 1,6 miliar anomali trafik sepanjang tahun 2021, yang menjadi representasi bahwa 83 persen perusahaan di Indonesia masih rentan aktivitas peretasan. Fakta ini diperkuat dengan data ASEAN Cyberthreat 2021 yang dirilis Interpol, bahwa Indonesia menempati urutan pertama dengan 1.3 juta kasus di antara negara-negara ASEAN perihal serangan malware. Kondisi ini disusul dengan 700 juta serangan siber di Indonesia selama kurun waktu 2022, yang didominasi ransomware atau malware dengan modus meminta tebusan.
“Kolaborasi ini akan membuat Indonesia memiliki kemandirian di dunia digital, memiliki produk kebanggaan nasional, sembari membangun core computer skill di dalam negeri. Dengan kapabilitas dan skill dalam negeri, kita bisa mengontrol data kita,” ucap Chief Executive Officer DesktopIP Phidi Soepangkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
INTI Cloud System
INTI Cloud System ini merupakan platform layanan cloud dan blockchain inovasi dalam negeri yang sudah dilengkapi dengan keamanan siber ini memiliki sejumlah keunggulan antara lain:
Collaborate and Stay Connected
Centralize Digital Assets
Protect Assets with Encription
File Recovery
Anytime & Anywhere Access
Office Document Editor
PT INTI (Persero) telah tercatat sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sektor Industri pertama yang berhasil mengantongi Sertifikasi Pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) dari BSSN.