Pemkot Bandung Bertekad Percepatan Penanganan Penumpukan Sampah

- Publisher

Sabtu, 15 November 2025 - 12:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Farhan menyebut, faktor cuaca menjadi salah satu kendala terbesar. Hujan menyebabkan sejumlah jalur masuk ke TPA tidak lagi aman digunakan.

“Masalahnya adalah jalur masuk yang terbatas karena hujan berisiko longsor. Dulu kendaraan bisa masuk sampai tiga kilometer ke dalam, sekarang baru satu kilometer sudah tidak boleh. Itu soal keselamatan, bukan soal pengurangan ritase,” ungkapnya.

Karena itu, Pemkot Bandung hanya memanfaatkan jalur-jalur kecil yang dinilai aman dan tidak memiliki risiko penolakan maupun longsor.

Farhan menyampaikan, fokus utama saat ini adalah menghabiskan seluruh tumpukan sampah lama, sementara sampah baru tetap dikendalikan melalui TPS-TPS.

“Tumpukan lama harus kita habiskan dulu. Tumpukan baru tetap diatur melalui TPS dan langsung diangkut lagi. Tapi umurnya tidak boleh lebih dari tiga hari,” ujarnya.

Pemkot Bandung menargetkan seluruh tumpukan lama terselesaikan pada 23 November 2025.

Sedangkan solusi jangka panjang, Pemkot Bandung akan meluncurkan kebijakan baru untuk penguatan pemilahan sampah di tingkat warga.

Baca Juga :  Gelisah pada Politik Indentitas, FKPPIB siap deklarasikan Lingkar Milenial Jabar

“Akan ada satu RW satu petugas pemilah. Programnya akan diumumkan DLH. Tujuannya meningkatkan kawasan bebas sampah dari 400 menjadi minimal 800 kawasan,” kata Farhan.

Saat ini Bandung memiliki sekitar 1.600 RW, sehingga pencapaian kawasan bebas sampah baru sekitar seperempat dari total.
Farhan menegaskan pentingnya insentif dan dorongan bagi RW untuk terlibat aktif.

“Karunya warga. Kita harus bergerak cepat. Dua hari harus selesai,” tegasnya.

Penulis : Adi

Editor : Shireni

Berita Terkait

KDM: Pembangunan Infrastruktur Jabar Terus Digenjot Jelang Akhir 2025
Sekda Jabar: Sikap Pahlawan yang Tidak Berebut Jabatan Patut Diteladani
Gubernur Jabar : Hargai Petani sebagai Pahlawan Pangan dengan Upah yang Layak
KDM: Pemprov dan Pemda se-Jabar Lindungi 1 Juta Pekerja Informal Lewat BPJS Ketenagakerjaan
Mulai Hari Ini, ASN Jabar Terapkan WFH Setiap Kamis
Pemprov Jabar Perkuat Sinergi dengan Kejati Jabar
Disebut sebagai Content Creator, KDM Klaim Pilih Fokus Bangun Jabar
Pemprov Jabar Siapkan Ambulans Khusus Hingga Rumah Sakit Terapung untuk Hadapi Bencana

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 17:50 WIB

Jawaban bagi Generasi Muda! Podomoro Park dan PT Shimizu Pembangunan Pratama Gandeng 6 Bank Nasional Hadirkan Hunian Terjangkau Berstandar Kelas Dunia

Rabu, 26 November 2025 - 14:53 WIB

KAI Dan KAI Commuter Lakukan Penyesuaian Jadwal Commuter Line Walahar Per 1 Desember 2025

Minggu, 16 November 2025 - 09:17 WIB

Diskon 20 Persen di Bulan November, KCIC Catat Rata-Rata Rombongan Per Hari Naik Dua Kali Lipat

Senin, 10 November 2025 - 19:21 WIB

104 Proyek Investasi di WJIS 2025 Bakal Jadi Magnet Investor Global

Minggu, 9 November 2025 - 10:37 WIB

West Java Festival 2025 Suguhkan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal Sunda

Sabtu, 8 November 2025 - 08:52 WIB

Gubernur Jabar dan Dirut KAI Kolaborasi Hadirkan “Kereta Petani dan Pedagang” untuk Jawa Barat

Jumat, 7 November 2025 - 19:46 WIB

Gubernur Jabar dan Dirut KAI Bahas Modernisasi Jalur Kereta Jakarta-Bandung Target Waktu Tempuh 1,5 Jam

Jumat, 7 November 2025 - 18:41 WIB

Gubernur Jabar Dukung Optimalisasi Jalur Nambo-Citayam

Berita Terbaru

Olivia Yuliana (tengah) bersama kerabat dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Bisnis, Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPOK, Dr. Dian Budiana, M.Pd.,

Berita Nasional

UPI Bebaskan UKT Mahasiswi Korban Banjir Bandang Sumatera Barat 

Selasa, 2 Des 2025 - 08:26 WIB