BANDUNG – Suhu terdingin yang mencapai 15 derajat Celsius telah tercatat di kawasan Bandung pada malam hari, menurut data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung. Fenomena yang dikenal sebagai “bediding” ini membawa dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Kepala Stasiun BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa fenomena bediding ini terjadi karena beberapa faktor meteorologis. “Salah satu penyebab utama adalah aliran udara dingin dari Australia yang mencapai wilayah Jawa Barat. Aliran udara ini membawa massa udara dingin yang menyebabkan penurunan suhu signifikan di kawasan Bandung,” ujar Teguh Rahayu.
Lebih lanjut, Teguh menambahkan bahwa posisi geografis Bandung yang berada di dataran tinggi turut mempengaruhi suhu udara. Pada malam hari, permukaan tanah melepaskan panas dengan cepat, sehingga suhu turun lebih drastis dibandingkan dengan daerah yang berada di dataran rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penurunan suhu ini telah menyebabkan berbagai reaksi dari masyarakat Bandung. Banyak warga yang merasa kedinginan dan harus menggunakan pakaian tebal, bahkan di dalam rumah. Penggunaan alat pemanas dan selimut ekstra juga meningkat tajam.
Petani di sekitar Bandung juga terpengaruh oleh suhu dingin ini. Menurut Teguh Rahayu, suhu rendah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan produktivitas hasil pertanian. “Kami mengimbau para petani untuk melindungi tanaman mereka dengan penutup atau menggunakan teknologi yang dapat mengurangi dampak negatif dari suhu rendah,” kata Teguh.
Penulis : Adi
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 Selanjutnya