BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah berupaya menggenjot konsumsi daging domba di tengah masyarakat, sebagai opsi pemenuhan protein hewani.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat Indriantari mengatakan, sejatinya berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) di Jabar konsumsi protein hewani sudah melebihi batas ideal.
Namun kata Indriantari, mayoritas konsumsi protein hewani berasal dari daging ayam dan ikan, sementara daging merah hanya dari sapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan daging domba masih terbilang minim, padahal Jabar cukup melimpah akan ketersediaan domba, khususnya Domba Garut.
Dimana Domba Garut menjadi sumber daya genetik yang menjadi salah satu andalan Jabar, karena merupakan ternak lokal.
“Domba baru mencapai sekitar 25-30 persen. Daging merah masih dominan daging sapi,” ujar Indriantari usai Bewara Jawa Barat (BEJA) Volume 7 bertajuk Kontes Ternak dan Expo Pangan (KTEP) 2024 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 22 Juli 2024.
Daging domba lanjut dia, dapat menjadi opsi pemenuhan kebutuhan protein hewan bagi masyarakat, khususnya dalam menekan prevalensi stunting.
Yakni dengan melengkapi kebutuhan asupan makanan secara beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
Sebab itu, melalui KTEP 2024 diharapkan dapat menjadi momentum meningkatkan populasi hewan ternak seperti Domba Garut, sehingga kebutuhan pemenuhan protein hewani kian lengkap, selain sapi, ayam dan ikan.
“Dan yang kita konteskan adalah bibit, yang mau mengembangkan bibit bukan hanya penggemukan tetapi mereka mau membudidayakan ternak-ternaknya untuk dikembangkan lagi untuk lebih banyak di Jawa Barat,” ucapnya.
Penulis : Tono
Editor : Shireni