•Menyediakan mobil unit keselamatan lalu lintas di 102 kantor cabang dan perwakilan.
•Berpartisipasi dalam 20 pos pelayanan terpadu.
•Memasang 635 rambu keselamatan.
ADVERTISEMENT
![ads](https://sekitarjabar.com/wp-content/uploads/2023/05/230220-alfagift-3-480x600-1.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
•Mengaktifkan posko digital data laka online IRSMS di rumah sakit.
Harwan juga mengimbau masyarakat untuk selalu memantau kondisi arus lalu lintas dan cuaca ekstrem di wilayah tujuan demi keselamatan perjalanan.
“Tidak hanya memperhatikan arus lalu lintas, masyarakat juga perlu mewaspadai cuaca ekstrem agar perjalanan tetap aman dan nyaman,” tambahnya.
Lebih lanjut, Harwan menekankan pentingnya mitigasi risiko berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, seperti wilayah rawan kemacetan, potensi kecelakaan, serta kondisi struktur jalan menurun atau menanjak yang dapat membahayakan pengendara. Aktivitas masyarakat di pinggir jalan tol, seperti pembakaran lahan yang menyebabkan asap pekat, juga menjadi perhatian serius.
“Pemilihan moda transportasi yang bijak dapat memengaruhi tingkat kemacetan. Kami mengajak masyarakat untuk mengikuti informasi terbaru dan merencanakan perjalanan dengan baik,” jelasnya.
Sementara itu, Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan, menyatakan bahwa TFG bertujuan untuk menyamakan persepsi antar-Polda guna memastikan pelaksanaan tugas berjalan optimal.
“Catatan-catatan yang disampaikan dalam TFG ini perlu ditindaklanjuti oleh para Dirlantas agar dirumuskan dalam cara bertindak yang lebih baik. Dengan begitu, kinerja kita dapat terus disempurnakan,” ujar Aan.
Menurut Aan, tantangan yang dihadapi setiap tahun dalam pengamanan Nataru selalu berubah. Tahun ini, prediksi BMKG menunjukkan adanya potensi cuaca ekstrem yang harus diantisipasi secara serius. “Persiapan harus mencakup seluruh jalur, baik jalur mudik, jalur wisata, jalur penyeberangan, hingga jalur udara,” terangnya.
Editor : Shireni
Sumber Berita : Humas Jasa Raharja
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya