Meski tak terbersit dirinya bisa sampai di titik Pelatnas untuk SEA Games 2023, proses karantina dijalaninya sejak September 2022 hingga Mei 2023. Berbagai pola latihan pun digeluti setiap hari.
“Karena ini levelnya sudah Internasional, dan aku pun jadi atlet-nya Nasional begitu ya, jadi memang fasilitas yang aku dapatkan juga luar biasa. Aku memang hanya dituntut fokus latihan. Memang sangat lelah, melelahkan sekali pokoknya,” terang Oza.
Meski begitu, kelelahannya terbayar usai menyabet dua medali perak pada gelaran SEA Games 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini SEA Games pertama aku. Jadi, rasanya enggak bisa dijelasin sih, seneng banget,” katanya.
Tekun, Gigih, dan Yakin
Menyadari bukanlah satu-satunya generasi muda yang punya keinginan menjadi seorang atlet, Oza mengingatkan kepada atlet muda khususnya Kota Bandung untuk memiliki ketekunan, kegigihan, serta keyakinan dalam menjalani latihan.
Ia juga mengisahkan hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk berlatih. Ia bahkan nyaris tak punya waktu untuk bermain dengan teman-temannya.
“Subuh-subuh sudah turun untuk latihan, sampai jam 8 pagi. Latihan lagi jam 3 sore sampai jam 6. Praktis hanya punya waktu sebentar di siang hari untuk istirahat. Atau di malam hari, itu pun sebentar, untuk ngobrol dengan keluarga,” terangnya.
Pasang-surut kondisi mental pun dialaminya saat mengikuti karantina ataupun di tengah mengikuti kejuaraan.
Meski begitu, ia tak pernah berlama-lama dalam keadaan mental di bawah. Berbagai cara dilakukannya untuk mengembalikan kondisi mental menjadi lebih baik.
Penulis : Adi
Editor : Dhardiana
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya