BANDUNG – Sudah enam hari, sejak Sabtu pekan lalu kebakaran Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat terjadi dan hingga kini belum juga berakhir.
Seluruh stakeholder berupaya memadamkan kobaran api supaya tidak meluas. Sebab sejauh ini empat zona di TPAS Sarimukti telah habis dilalap api. Beberapa rencana sudah dipertimbangkan, termasuk melakukan bom air di titik kebakaran.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah mencari solusi. Sebab, bila salah dalam mengambil keputusan. Alih-alih masalah selesai, malah timbul persoalan baru yang dikhawatirkan tidak kalah pelik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentu saja saat ini mereka (DLH dan BPBD) sedang berupaya bagaimana mengatasinya. Tapi memang harus hati-hati,” kata Setiawan di Kantor Disperkim, Kota Bandung, Kamis (24/8/2023).
Terutama akan rencana bom air kata Setiawan, sebab dikhawatirkan dapat menambah volume air lindi yang berpotensi mencemari lingkungan di sekitarnya. Sehingga butuh kajian mendalam guna mengatasi kebakaran sampah di TPAS Sarimukti.
“Kalau kita main padamkan saja dengan air. Artinya air lindi dari sampah pun akan semakin banyak. Hal seperti ini kita kaji terus. Kita lakukan mana yang paling cepat, efektif dan efisien,” terangnya.
Menyikapi terkait gangguan kesehatan masyarakat di sekitar TPAS Sarimukti, akan dampak polusi asap kebakaran. Setiawan mengatakan besar kemungkinan evakuasi harus dilakukan, meski bukan tidak mungkin ada pertimbangan lain, salah satunya arah angin yang akan menggiring kabut asap kebakaran.
Penulis : Ton
Editor : Maura Dzakiya
Halaman : 1 2 Selanjutnya